Perjalanan Petra

Seorang misionaris Inggris yang pernah pergi ke India pernah mengatakan demikian: Nantikanlah perkara-perkara besar dari Allah dan lakukanlah perkara-perkara besar bagi Allah. Apa yang ia katakan ini penting menjadi pedoman bagi setiap hamba Tuhan dalam memulai sebuah pelayanan.

Gereja Petra lahir dari sebuah kerinduaan Pdt. Ir. Yoyi Yunias Priyoutomo untuk menjangkau jiwa-jiwa yang ada di Blok M dan sekitarnya. Fakta memperlihatkan bahwa setiap hari ada sekian banyak orang yang beraktifitas di Blok M dan sebagian besar diantara mereka itu belum tergembalakan walaupun di sana sudah ada beberapa Gereja dan Persekutuan Doa. Melihat fakta itu maka Pdt. Ir. Yoyi  dengan bermodalkan iman dan uang Rp. 2,5 juta memberikan dirinya untuk menjangkau jiwa-jiwa tersebut dengan merintis gereja baru tepat pada hari Minggu, tanggal 6 Februari 2005.

Dalam memulai perintisan pelayanan di Blok M ini Pdt. Yoyi tidak sendirian. Ia didukung penuh oleh beberapa sahabat setianya yang memang Tuhan sudah siapkan. Dukungan tersebut mulai dari istri beliau, yaitu Ibu Niken Woro Wulandari. Di masa-masa awal pelayanan yang penuh dengan tantangan Ibu Niken selalu setia menemani suaminya hingga larut malam dan menempuh jarak yang jauh hanya untuk menyapa dan menguatkan jemaat baru di rumah masing-masing. Dan yang tidak bisa dilupakan dalam perintisan gereja ini adalah jerih payah Bapak Lucky Samusamu yang dari awal selalu membantu, membela dan menemani Pdt. Yoyi. Dukungan lain yang layak diperhitungkan dalam perintisan Petra adalah dari Bapak Fredo Raturandang. Bapak yang berdomisili di Cilandak ini menawarkan sound systemnya beserta soundmannya untuk digunakan dalam ibadah Petra secara gratis tanpa batas waktu.

Dalam perjalananya, pelayanan ini semakin diperlengkapi dengan kehadiran tiga orang lulusan Sekolah Tinggi Theologia Immanuel Nusantara-Jakarta yang bertanggung jawab di bidangnya masing-masing, yaitu Sdr. Rodanis Nenobahan, S.Th sebagai koordinator Komsel/Kunjungan, Sdr. Samuel N. Wau, S.Th sebagai koordinator Pemuda/Sekolah Alkitab Jemaat dan Sdri. Ivana Saragih, S.Th sebagai koordinator ABBA (Sekolah Minggu). Selain tiga nama ini, pelayanan Petra diperkuat juga dengan kehadiran Bapak Kretarto Wibowo dan Ibu Laura sebagai koordinator Musik, Sdri. Lenni sebagai koordinator Doa dan sejumlah pemain musik seperti Bapak Neles, Bapak Arthur, Bapak Brett, Bapak Ricky dan Bapak Edwin.

Sesuai dengan tujuan awal untuk menjangakau Blok M dan sekitarnya maka gereja ini sejak tahun 2005 yang lalu hingga sekarang berdomisili di Blok M. Selama kurang lebih satu setengah tahun Petra mengadakan pelayanan ibadah di Hotel Ambhara, Jl. Iskandarsyiah Kebayoran Baru – Jakarta Selatan (depan terminal Blok M) dan dua setengah tahun berikutnya hingga sekarang Petra menyewa dua ruangan dalam Ruko di Jl. Sultan Hassanudin No.28-29 Kebayoran Baru – Jakarta Selatan (samping terminal Blok M).

Pemeliharaan Tuhan sungguh nyata di tengah-tengah gereja-Nya ini. Tuhan selalu mencukupkan apa yang dibutuhkan gereja-Nya. Sekalipun Petra dirintis dengan modal yang tidak masuk akal kecilnya untuk ukuran pelayanan di kota Jakarta, yaitu Rp. 2,5 juta tetapi ternyata dari yang kecil ini Tuhan telah melipatgandakannya hingga ratusan kali lipat untuk pengembangan pelayanan-Nya selama lima tahun terakhir. Menariknya lagi dalam mencukupkan kebutuhan operasional Petra, Tuhan sering memakai orang yang tidak ada hubngannya sama sekali dengan Petra dan lagi pertolongan itu selalu datang di saat-saat yang kritis. Sungguh ajaib.

Di sini perlu juga diceritakan bagaimana kemurahan Tuhan kepada Petra dengan mempercayakan sejumlah pelayanan penting. Sampai sekarang Petra telah membaptis beberapa jiwa baru yang murni berlatar belakang non-Kristen, meneguhkan kembali pernikahan yang di luar Tuhan dan mempersembahkan sejumlah nama anak kepada Tuhan dalam ibadah Penyerahan Anak.

Riwayat Petra tidak sampai di sini saja. Iman kita semua di masa depan bersama dengan seluruh anggota jemaat dan sahabat-sahabat lainnya Petra akan jauh lebih maju dari sekarang dan melakukan pekerjaan-pekerjaan besar bagi Allah.




Nama Petra diambil dari nama kota Petra yang ada di dunia Perjanjian Baru. Kota ini terkenal dengan bangunannya yang dipahat langsung dari batu pasir. Sekarang kota ini beserta dengan segala bangunannya masih bisa dilihat di negara Yordania modern yang ada di Timur Tengah.



Bagaimana menuju Petra (Blok M)???
Dari terminal P. Gadung naik Bus Mayasari 57/04/Busway
Dari terminal Ps. Minggu naik Metro mini 75
Dari Kp. Melayu naik Bus Mayasari 107/Steady safe 921
Dari terminal Kota naik Busway
Dari Ciledug naik Metro mini 69
Dari Pd. Labu naik metro mini 610
Dari terminal Kali Deres naik Bus Mayasari 18/64
Dari Lebak Bulus naik Metro mini 611/72/Kopaja 615
Dari Kp. Rambutan Metro mini 76/Kopaja 57/605
Share on Google Plus

About MEZBAH PETRA

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.