MELAKUKAN PRAKTEK PERSEMBAHAN PERSEPULUHAN
Praktek persembahan persepuluhan masih diteruskan oleh gereja-gereja Tuhan sampai sekarang ini khususnya diantara gereja yang sifatnya otonom (berdiri sendiri) dan yang terhisap dalam aliran pentakosta/kharismatik. Bahkan di gereja-gereja tertentu tema persembahan persepuluhan ini begitu ditonjolkan. Apa yang dilakukan gereja ini merupakan sesuatu yang baik dan bagian dari firman Tuhan.
Hanya berbeda dengan praktek di masa lalu, praktek persembahan persepuluhan dalam kekristenan sekarang tidak lagi terlalu ketat dan rumit. Hal itu bisa disebabkan karena kenyataannya dalam PB hampir tidak ditemukan adanya tuntutan yang terang-terangan untuk memberikan persembahan persepuluhan. Kalaupun ada catatan dalam PB tentang persembahan persepuluhan itu sebatas kecaman Tuhan Yesus terhadap praktek hidup ahli Taurat dan orang Farisi (Mat. 23:23; Luk. 11:42) dan keterangan tentang keutamaan Kristus (Ibr. 7). Lalu alasan lain lagi kenapa persembahan persepuluhan ini tidak terlalu dipraktekkan, yaitu karena Kristus telah menggenapi seluruh tuntutan hukum Taurat termasuk tentang tuntutan persembahan persepuluhan (Mat. 5:17).
Memang diakui tidak ada tuntutan yang terangan-terangan dalam PB untuk memberikan persembahan persepuluhan dan memang Kristus telah menggenapi seluruh tuntutan hukum Taurat. Tetapi adalah bijak dan baik jika kita tetap mempraktekkan persembahan persepuluhan ini. Kita yang menyadari bahwa kita diselamatkan oleh anugerah tentu akan mempersembahakan persembahan persepuluhan bahkan yang lebih lagi dari itu kepada Tuhan sebagai wujud ucapan syukur kita kepada-Nya.
Selanjutnya sebagai peringatan bagi kita, dalam mempersembahkan persembahan persepuluhan kita jangan melakukan kesalahan seperti yang pernah dilakukan oleh para ahli Taurat dan orang Farisi. Mereka sangat teliti dalam memberikan persepuluhan tetapi sayang mereka mengabaikan hal-hal yang lebih utama dalam firman Tuhan. Ini merupakan kemunafikkan sehingga Tuhan Yesus mengecam mereka. Dan juga dalam memberikan persepuluhan kita jauhkan pola pikir pemain judi dimana orang memberikan persembahan persepuluhan untuk mendapatkan berkat yang lebih dari itu. Contohnya, orang memberikan sepuluh ribu dengan harapan akan mendapat balasan dari Tuhan sebesar seratus ribu. Ini bukan lagi ucapan syukur tetapi judi.