HIDUP UNTUK MENGHASILAKAN BUAH

Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah.

(Filipi 1:22a)


Adalah suatu kenyataan umum yang tidak bisa dibantah oleh siapapun, yaitu pada akhirnya semua orang akan meninggalkan dunia ini. Bagaimanapun caranya, suka atau tidak suka dan cepat atau lambat seseorang hanya mempunyai satu pilihan yang tidak mungkin ditolak, yaitu jika sudah tiba waktunya ia harus pergi dari sini (dunia). Lalu yang jadi persoalan, ialah jika seseorang nantinya akan meninggalkan dunia fana ini, lalu apa arti hidupnya selama ini yang mungkin hanya 10 tahun, 50 tahun, 70 tahun atau 100 tahun? Untuk apa hidupnya selama ini?

Pertanyaan ini, mempunyai beragam jawaban tergantung dari sudut pandang setiap orang. Namun diantara banyak kemungkinan jawaban yang bisa muncul, ada satu jawaban dari firman Tuhan yang bisa kita jadikan sebagai rambu dalam berjalan di dunia, yaitu terdapat dalam Filipi 1:22a. Di sini Paulus mengatakan demikian “tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah.” Dalam suratnya ini yang ditulis di penjara kepada orang Kristen di Filipi, nampak bahwa Paulus mempunyai suatu kesadaran penuh akan arti hidupnya di dunia, yaitu bekerja menghasilkan buah. Apa yang dikatakan Paulus ini benar-benar ia buktikan. Alkitab mencatat bagaimana Paulus melakukan perjalanan misi yang panjang dan lama sekali, memberitakan Injil di banyak tempat, mendirikan banyak jemaat Kristen dan rajin mendindik orang dalam kebenaran firman Tuhan. Singkatnya hidup Paulus menghasilkan buah yang memuaskan hati Allah dan telah memberkati banyak orang termasuk kita yang hidup hari ini (melalui surat-suratnya). Ia pergi dari dunia dengan meninggalkan buah yang tinggal tetap.

Saudara, sama seperti para pendahulu kita dan rasul Paulus suatu saat kita akan pergi dari sini. Lalu apa arti hidup kita selama ini? Apa yang sudah kita hasilkan selama menumpang di dunia? Apa buah hidupmu? Iya, mungkin saja kita tidak bisa menghasilkan buah yang sama seperti yang dihasilkan oleh Paulus, tetapi kita bisa menghasilkan buah sesuai dengan talenta yang Tuhan percayakan kepada kita. Mari sebagai pedagang, berdaganglah dengan baik, sebagai karyawan, bekerjalah dengan sungguh-sungguh, sebagai kepala keluarga, bertanggungjawablah terhadap keluargamu dan sebagai hamba Tuhan, layanilah jemaat dengan setia dan semuanya harus berbuah di ladang pelayan masing-masing. Amin.

Share on Google Plus

About MEZBAH PETRA

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.