2 Tesalonika 3:1-15
Dulu saya pernah bertemu dengan seorang anak Sekolah Minggu yang cacat, yaitu tidak memiliki lengan kiri. Melihat kondisinya yang memprihatinkan itu, saya menanyakan kondisi keluarganya termasuk pekerjaan orang tuanya. Dengan santai anak itu menjawab: “Kata Papa: ‘hidup kita dari iman dan pemeliharaan Tuhan saja.’ Jadi Papa dan Mama ga bekerja, kami di rumah saja, menunggu berkat Tuhan.”
Jawaban anak itu sangat dewasa dibandingkan dengan umurnya yang baru sekitar 6 tahun, tetapi sayang isinya menyesatkan. Kesalahan bukan pada anak itu, tetapi pada orang tuanya. Saya tidak tahu apa yang mendorong sang orang tua mengajarkan hal itu kepada anaknya, apakah karena faktor malas bekerja sehingga membangun opini untuk pembenaran dirinya atau memang karena ‘iman’ sang orang tua kepada Tuhan yang menggantungkan seluruh hidupnya dan keluarganya kepada pemeliharaan Tuhan? Apapun alasan orang tua si anak Sekolah Minggu dalam mengungkapkan kalimat di atas, jelas itu tidak sesuai dengan ajaran Alkitab.
2 Tesalonika 3:1-15 sangat gamblang mengajarkan supaya setiap orang Kristen hidup dalam keseimbangan antara berdoa dan bekerja. Kedua hal ini harus berjalan bersama-sama – tidak boleh ada yang lebih diutamakan sementara yang satu diabaikan. Dalam ayat di atas Paulus mengajak jemaat untuk mendoakan pemberitaan firman Tuhan di banyak tempat. Selanjutnya Paulus menasehati jemaat yang sama untuk tetap berkarya demi kelangsungan hidup mereka. Bahkan dengan tegas Paulus katakana bahwa: jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan.
Hari ini tidak sedikit orang Krsiten yang tidak mau bekerja dengan alasan waktu mereka diberikan hanya untuk berdoa atau pelayanan rohani. Cara berpikir seperti sungguh tidak sehat dan tidak sesuai dengan ajaran Kitab Suci. Setiap orang wajib memperhatikan keseimbangan anatra berdoa dan bekerja.
Jemaat Petra, di awal tahun 2011 ini mari kita menjadi jemaat yang tekun berdoa sekaligus jemaat yang semangat bekerja. Jika kita melakukan kedua hal itu dengan baik, niscaya kita bisa menjadi umat Tuhan yang berkualitas dan bisa menjadi saluran berkat bagi orang lain.