Yohanes 3:16
Kita bersyukur karena pribadi Allah yang menciptakan kita adalah sosok Allah yang penuh dengan kasih. Kasih Allah yang besar nyata dalam pengorbanan-Nya terhadap manusia.
Di masa lalu manusia telah memberontak kepada Allah. Dan demi menjaga kekudusan-Nya Allah tidak boleh tidak harus menghukum dosa pemberontakan manusia. Namun syukur kepada Allah sekalipun Ia telah memutuskan untuk menghukum manusia tetapi di lain pihak Ia masih tetap mengasihi manusia berdosa.
Lalu apakah karena Allah mengasihi manusia berdosa maka Ia membatalkan penghukuman-Nya atas dosa? Tidak juga! Justru di sini Allah melakukan tindakan yang melampaui akal manusiawi kita.
Tindakan Allah itu, yaitu Ia mengorbanakan Yesus Anak-Nya yang tunggal. Yesus Anak Allah datang ke dunia untuk menyelamatkan manusia berdosa. Ketika Yesus datang sebagai Juruselamat, Ia tidak datang seperti pahlawan yang gagah perkasa yang membawa manusia pulang kepada Allah. Ia tidak dating sesederhana itu.
Ketika Yesus menyelamatkan manusia Ia harus membayar harga yang luar biasa besarnya. Ia merendahkan diri-Nya menjadi manusia dan puncaknya Ia harus memikul salib.
Peristiwa salib Kristus merupakan peristiwa yang begitu memilukan dalam sejarah. Dalam peristiwa itu, Yesus harus mengalami penderitaan fisik yang luarbiasa, tekanan psikologi yang mendalam. Dan lebih lagi dari pada semuanya itu, untuk sementara Ia harus terpisah dari Bapa-Nya. Dosa manusia yang begitu menjijikan yang Ia pikul, membuat Allah tidak berkenan terhadap-Nya. Allah meninggalkan-Nya. Bukankah ini begitu menyakitkan???
Allah melakukan semuanya itu karena begitu besar kasih-Nya bagi kita umat pilihan-Nya.