Ketika Yesus mengucapkan kata-kata, Dia tidak hanya memberi kita resep untuk mendapatkan jalan ke surga. Dia memberitahu kepada kita bagaimana caranya menjalani hidup yang unggul dan berkemenangan di bumi ini.
Ada suatu kehidupan yang mempunyai nilai tinggi di mata Tuhan, suatu kehidupan yang bisa kita jalani sekarang ini. Tetapi untuk masuk pada jenis kehidupan itu, kita harus meninggalkan cara hidup yang umumnya sudah terbiasa kita lakukan. Kita bahkan mungkin harus melepaskan hal-hal yang sebetulnya kita sudah bekerja keras untuk mendapatkannya.
Kita bisa belajar dari Yesus, dari apa yang Dia lakukan. Dia tidak hidup bagi diri-Nya. Dia hidup benar-benar untuk Tuhan. Dia hanya melakukan apa yang Bapa katakan kepada-Nya untuk dilakukan - dan karena itu Dia hidup dalam kemenangan yang penuh.
Ini saatnya untuk menyadari bahwa menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruslamat dan menyandang status “lahir baru” bukan sesuatu yang kita lakukan hanya sekedar untuk tidak masuk neraka. Tujuan kita adalah menggunakan hidup ini untuk menyenangkan hati-Nya, Tuhan kita. Untuk menyerahkan hidup kita sehingga bisa memenuhi keinginan-Nya. Untuk menjadi milik khusus-Nya di bumi dan untuk melakukan apa pun yang Dia perintahkan agar kita lakukan.
Prioritas utama kita adalah untuk memberikan diri kita kepada-Nya dan hidup dalam persekutuan dengan-Nya. Sungguh-sungguh punya waktu yang cukup untuk bersama dengan-Nya sehingga kita dapat mendengar suara-Nya dan menanggapinya dalam ketaatan.
maukah anda melakukannya? Saat kita mau melakukannya kita mungkin baru bisa merasakan apa yang Daud rasakan : “Sebab lebih baik satu hari di pelataran-Mu dari pada seribu hari di tempat lain; lebih baik berdiri di ambang pintu rumah Allahku dari pada diam di kemah-kemah orang fasik. – Maz 84:11
maukah anda melakukannya? Saat kita mau melakukannya kita mungkin baru bisa merasakan apa yang Daud rasakan : “Sebab lebih baik satu hari di pelataran-Mu dari pada seribu hari di tempat lain; lebih baik berdiri di ambang pintu rumah Allahku dari pada diam di kemah-kemah orang fasik. – Maz 84:11