diceritakan bahwa Tuhan memberikan manna, roti yang turun dari langit, agar mereka semua mendapat makanan dalam perjalanan mereka. Begitu baiknya Tuhan, tapi mereka pun masih bersungut-sungut. Mereka bukannya berterimakasih, malah mengeluh bahwa mereka bosan makan manna, dan mulai menyesalkan keputusan mereka untuk keluar dari Mesir. Lebih baik jadi budak di Mesir ketimbang jadi raja di tanah yang dijanjikan Tuhan. Itulah yang terdengar.
Mereka kembali
mengeluh karena tidak mendapat air ketika melintasi padang gurun Syur. Lihatlah
betapa bangsa Israel terus menerus fokus pada permasalahan. Ketika masalah
datang, mereka bukannya melihat apa yang pernah-dan bisa- dilakukan Tuhan, tapi
malah fokus pada permasalahan dengan terus bersungut-sungut, mengeluh dan
protes. Padahal begitu banyak kisah luar biasa akan mukjizat Tuhan turun
atas mereka sepanjang perjalanan. Ada banyak kuasa Tuhan yang luar biasa
mengatasi masalah bertabur di sana. Hal-hal yang ajaib, yang sudah diluar nalar
dan logika, tapi mampu dilakukan Tuhan.
Murid-murid Yesus pun sama. Ada contoh ketika mengalami angin ribut melanda perahu yang sedang Yesus tumpangi bersama murid-muridNya, para murid ketakutan melihat angin ribut dan gelombang badai. Dan Yesus menegur dengan kalimat : "Mengapa kamu takut, kamu yang kurang percaya?"(Matius 8:26).
Kita tidak boleh melupakan segala berkat dan mukjizat Tuhan yang sudah pernah Dia lakukan dalam sejarah panjang manusia, dan dalam kehidupan kita masing-masing. Jika Tuhan mampu melakukan itu di masa lalu, sekarang pun Dia sanggup, dan di masa depan pun Dia tetap sanggup. PenyertaanNya mampu mengangkat kita lebih tinggi dari persoalan dan krisis. Bagi Tuhan tidak ada yang mustahil.
Murid-murid Yesus pun sama. Ada contoh ketika mengalami angin ribut melanda perahu yang sedang Yesus tumpangi bersama murid-muridNya, para murid ketakutan melihat angin ribut dan gelombang badai. Dan Yesus menegur dengan kalimat : "Mengapa kamu takut, kamu yang kurang percaya?"(Matius 8:26).
Kita tidak boleh melupakan segala berkat dan mukjizat Tuhan yang sudah pernah Dia lakukan dalam sejarah panjang manusia, dan dalam kehidupan kita masing-masing. Jika Tuhan mampu melakukan itu di masa lalu, sekarang pun Dia sanggup, dan di masa depan pun Dia tetap sanggup. PenyertaanNya mampu mengangkat kita lebih tinggi dari persoalan dan krisis. Bagi Tuhan tidak ada yang mustahil.
Belajarlah dari
bukti penyertaan Tuhan di masa lalu agar kita kuat melangkah ke depan tanpa
rasa takut.
"Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab
Ia yang memelihara kamu." (1 Petrus 5:7). Mari masuki Tahun Baru
dengan pengharapan baru. Damai sukacita dan penyertaan Tuhan akan selalu
menyertai kita semua. (RHOLN).