Dan lihatlah, bintang yang mereka lihat di Timur itu mendahului mereka hingga tiba dan berhenti di atas tempat, di mana Anak itu berada (Matius 2: 9b)
Setiap kali memasuki awal bulan Desember, setiap orang Kristen tahu bahwa natal sudah semakin dekat. Dan ketika nanti tanggal 25 Desember tiba serentak orang-orang Kristen di seluruh dunia akan larut dalam perayaan besar dengan berbagai macam warnanya. Sungguh suatu hari yang sangat dinanti-nantikan oleh siapa pun juga. Namun sebelum hari H itu tiba, orang-orang Kristen sudah disibukkan dengan berbagai persiapan. Ada yang belanja, mendekor, latihan drama dan berbagai persiapan lainnya.
Semakin dekatnya natal dan hebohnya persiapan orang Kristen mencerminkan keadaan yang pernah terjadi di zaman dulu yang juga seputar kelahiran Yesus. Sesudah Yesus lahir di kota Betlehem, serombongan orang yakni orang-orang majus datang mencari-Nya. Tanda kelahiran Raja Damai ini bukan tanggal 25 Desember sebagaimana yang biasa digunakan sekarang ini tetapi hanya sebuah bintang di langit. Para majus dengan tekun mengikuti bintang itu dari Timur ke Yerusalem. Sesampai mereka di Yerusalem bintang itu semakin dekat dan puncaknya yaitu ketika mereka tiba di Betlehem.
Di Betlehem para majus merayakan kelahiran Yesus sebagaimana yang dilakukan oleh orang-orang Kristen turun temurun. Natal yang dirayakan oleh orang-orang majus ini memiliki tiga makna, yaitu pertama dirayakan dengan dengan sukacita ilahi. Kedua, dalam sukacitanya mereka tidak lupa menyembah Yesus. Dan yang ketiga, mereka mempersembahkan persembahan terbaik mereka berupa emas, kemenyan dan mur kepada si Anak.
Kalau pada zaman dulu patokan kelahiran Yesus adalah bintang bagi orang majus tetapi sekarang bagi kita patokan kelahiran Yesus adalah tanggal 25 Desember. Saudara, seiring dekatnya ‘bintang’ itu. Mari kita jangan hanya menyibukkan diri dengan persiapan-persiapan yang sebenarnya tidak ada hubungannya dengan kelahiran Yesus, seperti pohon cemara, kado atau makanan khas natal. Itu boleh saja dipersiapkan dan diikutsertakan dalam natal namun jangan lupa apa yang perlu kita lakukan ketika tanggal 25 Desember tiba. Adalah sangat bijak kalau perayaan natal kekristenan selalu diikuti dengan sukacita ilahi, penyembahan yang benar dan persembahan yang terbaik bagi Tuhan.