BUMI PEMBERIAN ALLAH, MAU DIAPAKAN?

TUHAN Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu
(Kej.2:15)


Setiap musim hujan tiba warga Jakarta dan sekitarnya selalu didatangi tamu lama yang tidak pernah disukai, yaitu banjir. Akibatnya sudah diduga adalah kesengsaraan. Banjir Jakarta yang sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda memang bisa dikatakan karena faktor alam. Dan inilah yang selalu menjadi pembelaan pemda DKI tiap kali banjir datang. Tetapi apakah demikian? Apakah banjir murni disebabkan oleh faktor alam?
Kalau kita buka kembali lembaran awal Alkitab, maka kita akan menemukan di sana bahwa Allah menciptakan bumi ini (di dalamnya Jakarta) dengan amat baik, sedikitpun tidak ada yang kurang – semuanya sempurna. Dengan demikian sudah pasti pemberian Allah yang sempurna ini tidaklah mungkin berpeluang untuk terkena bencana termasuk banjir. Kalau demikian tetapi kenapa kenyataannya bencana mendatangin kita terus?
Menjawab pertanyaan ini, mari kita merenungkan lagi firman Tuhan dalam Kej. 2:15. Di sana Allah yang telah menciptakan bumi memerintahkan manusia untuk mengusahkan dan memelihara pemberian-Nya itu. Secara harafiah dalam perintah Tuhan ini terkandung dua pesan. Pertama, manusia perlu mengusahakan, bekerja, menggali berkat-berkat Allah yang tekandung di dalam bumi ini untuk memeunuhi kebutuhannya. Namun tidak hanya sampai di situ, masih ada pesan yang kedua, yaitu manusia perlu juga memelihara bumi supaya tetap baik dan tidak menjadi rusak.
Sudahkan pesan ilahi ini dijalankan? Sudah, tetapi tidak seimbang. Bukankah kecenderungan manusia hanya mau menjalankan pesan pertma saja. Manusia hanya mau mengeruk habis-habisan kekayaan yang ada di bumi ini untuk memuaskan keakuannya tanpa mau memeliharanya. Akibatnya, bumi yang awalnya amat baik sekarang rusak berat oleh karena ulah manusia. Jadi bisa disimpulkan bahwa manusia jugalah yang merusak alam ini dan menyebakan datangnya bencana.
Sebagai orang Kristen, mari kita belajar dari kegagalan kita selama ini yang tidak memelihara bumi pemberian Allah. Belum terlambat untuk menyelamatkan bumi yang rusak. Mulailah dari diri kita sendiri untuk memeliharanya lalu tularkanlah itu kepada orang lain juga. Ingat bumi adalah pemberian Allah bagi kita dan bagaimana kita memperlakukannya adalah pemberian kita kepada-Nya.
Share on Google Plus

About MEZBAH PETRA

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.