Nyamanlah Jiwaku (It is well with my soul)


Lagu ini ditulis oleh seorang penganut Presbitarian dari Chicago bernama Horatio G. Spafford. Spafford lahir di North Troy, New York tanggal 20 Oktober 1828. Pada masa mudanya, Spafford adalah seorang praktisi hukum yang sukses di Chicago.

Seiring dengan kesuksesannya di bidang keuangan, ia juga sangat tertarik dengan kegiatan Kristiani. Spafford membina hubungan baik dengan D. L. Moody dan penginjil-penginjil lain pada masa itu. George Stebbins menggambarkan Spafford sebagai "seorang dengan kepandaiannya yang luar biasa, berbudi luhur, musisi rohani terkemuka dan tekun mempelajari Alkitab".
Akhir 1860-an kehidupan Horatio G. Spafford dan istrinya, Anna sangat baik dan diberkati. Mereka tinggal di pinggiran kota sisi utara Chicago dengan lima anak mereka : Annie, Maggie, Bessie, Tanetta dan Horatio Junior. Mereka memiliki segalanya yang diinginkan manusia di dunia. Seiring dengan kesuksesannya di bidang keuangan, ia juga sangat tertarik dengan kegiatan Kristiani. Pintu rumah Spafford selalu terbuka sebagai tempat bagi para aktivis Kristiani untuk pertemuan gerakan reformasi waktu itu.
Beberapa bulan sebelum kebakaran besar di Chicago tahun 1871, Spafford menginvestasikan modal yang cukup besar untuk usaha real estate di pinggiran danau Michingan, tapi semua investasinya tersapu habis oleh bencana tersebut. Karena ingin menghibur keluarganya sekaligus berpartisipasi dalam program kebangunan rohani Moody dan Sankey di Inggris, maka Spafford merencanakan perjalanan ke Eropa bersama keluarga. Ia meminta istri dan empat anak perempuannya berangkat mendahului dia sementara ia menyelesaikan urusan bisnis. Dalam perjalanan, kapal yang ditumpangi keluarganya bertabrakan dengan kapal lain, lalu tenggelam dalam waktu hanya 12 menit. Beberapa hari setelah tragedi itu, penumpang yang selamat tiba di Cardiff, Wales dan istrinya mengirimkan telegram dengan pesan "hanya aku yang selamat". Dalam perjalanan menyusul istrinya, Spafford melewati tempat kejadian di mana keempat anaknya tenggelam. Dalam kedukaannya, ia menuliskan kalimat-kalimat puitis yang sekarang diangkat menjadi lagu "Nyamanlah Jiwaku". Kenyataannya, Spafford tidak menumpahkan kedukaannya tapi lebih pada pengampunan yang sudah dilakukan Kristus dan pengharapan akan kedatangan-Nya yang kedua. Secara manusiawi, sulit dipercaya bahwa di tengah-tengah rasa dukanya yang mendalam, Spafford sanggup mengatakan, "nyamanlah jiwaku".
Philip Paul Bliss, seorang komposer kenamaan, begitu terkesan dengan tulisan Spafford lalu menciptakan musiknya sehingga menjadi salah satu lagu rohani yang dinyanyikan hingga saat ini.
Sumber: Kenneth W. Osbeck: 101 Hymn Stories, Kregel Publication, p. 127-128.
NYAMANLAH JIWAKU
Bila damai mengiring jalan hidupku
Rasa aman di hatiku
Dan kesusahan menimpaku
Tlah Kau ajarku mengingat firmanMu
Reff:
Nyamanlah jiwaku
Nyamanlah, nyamanlah jiwaku
Dalam pergumulan dan pencobaan
Kristus membrikan jaminan
Dan mempedulikan kepapaanku
DarahNya membasuh jiwaku
Tuhan lekaskanlah harinya tiba
Imanpun akan tampaklah
Dan sangkakala pun akan berbunyi
Tuhan akan turun ke bumi
Share on Google Plus

About MEZBAH PETRA

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.