TAHUN BARU


I. PENDAHULUAN
Seperti mimpi saja tidak terasa kita sudah tiba di tahun yang baru. Hari ini sudah memasuki tanggal 6 Januari, minggu pertama di awal tahun 2008. Tahun 2007 sudah dilewati, semua yang pernah terjadi di sana tinggal kenangan yang mustahil untuk bisa diulangi kembali. Benar, kita tidak akan bisa kembali ke tahun yang sudah kita lewati sebaliknya kita hanya bisa menjalani hidup ini dengan memandang ke depan memasuki hari-hari yang baru lagi. Itulah realita hidup manusia yang dirancang untuk terus berjalan lurus ke depan tanpa bisa berhenti sampai pada penghabisannya nanti.

II. FENOMENA TAHUN BARU
Pergantian tahun kali ini memunculkan kembali fenomena yang sudah berlangsung dari tahun ke tahun, yaitu pesta. Kita bisa menyaksikan pesta perayaan tahun baru berlangsung mulai dari hotel berbintang sampai di kampung-kampung. Biasanya kemeriahan tahun baru diwarnai dengan tiupan terompet, kembang api, bunyi lonceng, semprotan minuman, alunan musik dan segala bentuk luapan emosi lainnya. Walaupun pesta-pesta ini berlangsung di tempat yang berbeda-beda dan dalam nuansa yang berbeda pula tetapi semuanya sama saja, yaitu kemeriahannya mampu menyedot banyak orang. Dan tanpa bisa menolak tawarannya setiap orang akan larut di sana.
Pergantian tahun memang tidak bisa dilepaskan dari pesta. Pada saat-saat seperti itu untuk sementara setiap orang melepaskan segala hal yang membebani hidupnya dan berbaur dengan orang banyak larut dalam sukacita besar. Tetapi di sana ada juga hal-hal yang kelihatannya menggelikan, misalnya tidak sedikit orang dalam perayaan tahun baru berpesta, menyiup terompet, menyalakan kembang api hanya karena terbawa emosi sesaat dalam suasana yang ada atau dengan kata lain ikut-ikutan tanpa mengerti apa yang ia lakukan. Itulah fenomena-fenomena perayaan pergantian tahun.
Terlepas dari semuanya itu. Ada satu kenyataan yang tidak bisa ditolak, yaitu setelah kemeriahan perayaan tahun baru setiap orang akan digiring kembali ke dalam kehidupannya sehari-hari. Di sana ia akan bergumul kembali dan berpacu dengan waktu untuk menyelesaikan tugas-tugas yang menjadi tanggung jawabnya selama menumpang di dunia ini (bdg. Kejadian 3:19). Dan kalau sudah begitu seakan sukacita yang pernah dirasakan di awal tahun baru lenyap sudah tanpa berbekas.

Ikut-ikutan kemeriahan tanpa tau maknanya, terlena sampai kembali ke seharian, bagian kekristenan dalam tahun baru.
Share on Google Plus

About MEZBAH PETRA

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.