Ada tiga hubungan paling penting dan permanent yang tersedia bagi umat manusia adalah:
1. Hubungan orang beriman dengan Tuhan
2. Hubungan antara suami dan istri
3. Hubungan sesama orang beriman
Landasan dari setiap hubungan ini adalah sebuah perjanjian. Dan, ini merupakan bentuk komitmen yang paling mengikat dan serius yang digambarkan Alkitab. Tidak ada hubungan abadi yang dapat dibangun sesuai dengan prinsip-prinsip alkitabiah tanpa dilandasi perjanjian. Dua prikop utama dalam Alkitab menunjukan bahwa perkawinan adalah sebuah perjanjian. Pertama-tama, kita melihat bahwa hikmat ini diberikan:
” Supaya engkau terlepas dari perempuan jalang, dari perempuan yang asing, yang licin perkataannnya, yang meninggalkan teman hidup masa mudanya dan melupakan perjanjian Allahnya.” Amsal 2:16-17
Perikop ini mengatakan bahwa perempuan yang tidak setia kepada suaminya berarti ia melupakan atau melanggar perjanjian yang ia biat dengan laki-laki itu di hadapan Tuhan.
Maka, perkawinan adalah sebuah perjanjian , antara seorang laki-laki dengan perempuan, yang dibuat di depan Tuhan.
Dalam kitab Meleakhi, sekali lagi Tuhan menekankan kualitas perjanjian perkawinan. Orang Israel berkeluh kesah demikian, ”Kami sudah terus menerus berdoa, kami selalu ada di Bait Suci. Tetapi mengapa, Tuhan, Engkau tidak menjawab doa-doa kami.” Tuhan menjawab: Dan kamu bertanya: ”Oleh karena apa?” Oleh sebab itu TUHAN telah menjadi saksi antara engkau dan interi masa mudamu yang kepadanya engkau telah tidak setia, padahal dialah teman sekutumu dan isteri seperjanjianmu. (Maleakhi 2:14)
Jadi, dalam ayat di atas Tuhan berbicara kepada para suami yang telah 'berkhianat' terhadap isetrinya yang dalam bahsa masa kini, suami-suami yang menyeleweng. Tuhan berkata, ”Tidak peduli berapa sering engkau berdoa atau berapa banyak engkau beribadah di gereja. Jika engkau tidak setia kepada komitmen perjanjianmu kepada isterimu, Aku tidak akan mendengarkan doa-doamu.” laki-laki semacam ini, kata Tuhan, adalah pelanggar perjanjian. Oleh karena itu, baik laki-laki maupun perepmpuan, ketidak setiaan kepada komitmen perkawinan adalah pelanggar atas perjanjian.
Perjanjian adalah satu rahasia Tuhan yang dinyatakan-Nya hanya kepada mereka yang takut akan Dia. Orang-orang yang takut akan Tuhan adalah mereka yang dapat memahami dan masuk kedalam ikatan perjanjian.