“Karena itu saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasehatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.”

Pertanyaannya bagi kita pada hari ini adalah Bagaimana caranya agar kita dapat memberi yang terbaik kepada Tuhan?
Pertama, harus ada penyerahan diri (ayat 1). ”....supaya kamu mempersembahkan tubuhmu...” Mempersembahkan tubuh sebagai persembahan yang hidup hendaklah dilakukan dengan kerelaan dan ketulusan hati. Yang dimaksud dengan kerelaan di sini adalah kita harus melepaskan keinginan dunia yang dapat menyebabkan dosa, dengan cara merelakan supaya Tuhan berkarya seluas-luasnya di dalam hidup kita. Yang di maksud dengan ketulusan yaitu, harus dengan hati yang tulus ikhlas. Dengan memiliki ketulusan hati maka Tuhan akan menjadikan kita sebagai saluran berkat-Nya.
Kedua, harus dengan kerendahan hati. Dengan menyadari siapa kita, maka kita akan menjadi rendah hati di dalam Tuhan. Sebaliknya, jika kita memikirkan hal-hal yang lebih tinggi, maka itu dapat menjadikan kita sombong. ”Keangkuhan merendahkan orang, tetapi orang yang rendah hati, menerima pujian.” Amsal 29:23
Ketiga, memaksimalkan karunia yang sudah Tuhan berikan. Kita harus menyadari bahwa Tuhanlah yang memberi talenta dan karunia kepada setiap orang percaya, lalu mengembangkannya, itulah pemberian yang terbaik kepada Tuhan.
Keluarga yang dikasihi Tuhan, pemberian yang terbaik bukanlah sesuatu yang diberikan kepada manusia, namun menyangkut pemberian diri kepada Allah. Mari kita memberi yang terbaik kepada Tuhan sehingga kita akan merasakan penyertaan-Nya melalui kuasa dan mujizat di dalam hidup kita.