BUKAN KASIH BIASA

Tahun 1979. Pengungsi Vietnam membeludak di Hongkong. Camp  Jubilee, barak polisi berkapasitas 900 orang dipadati 8000   pengungsi. Lantai bawah gedung itu menjijikkan. Kotoran manusia dan   air seni menumpuk setinggi 20 cm. Jika saat itu ada di sana, akankah   Anda bergabung bersama Gary Stephens dan 30 relawan yang   membersihkan kotoran manusia, memperbaiki toilet dan pipa-pipa

  pembuangan? Mereka membayar sendiri biaya perjalanan untuk melakukan   pekerjaan yang tidak mau dilakukan orang lain itu. Para pengungsi   heran. Siapa orang-orang ini? Kasih mereka bukan kasih biasa.


  Kasih yang tampak mustahil adalah karakter Allah sendiri, dan umat   Allah diperintahkan untuk mencerminkan-Nya (ayat 23-24). Menuruti   perintah Allah ini menunjukkan seseorang telah dilahirbarukan oleh   Roh Kudus yang berdiam di dalam diri tiap pengikut Kristus. Rasul   Yohanes jelas tidak membicarakan jenis kasih yang secara alamiah   muncul untuk anggota keluarga atau orang yang baik pada kita. Ia
  menulis kepada jemaat yang sedang menghadapi banyak tekanan dan   kebencian. Kasih yang dijelaskannya merupakan penanda anak-anak   Allah, yang hanya dapat mengalir karena seseorang telah mengalami   kasih Allah dan Roh-Nya diam di dalam mereka (ayat 24 bandingkan   ayat 14).


  Kasih Allah yang mengalir melalui Gary dan tim membawa banyak orang   berjumpa dengan Sumber kasih itu: Allah sendiri. Apakah ini   menggambarkan kualitas kasih yang kita miliki hari ini? Adakah kasih   kita mengalir dari kecenderungan manusiawi atau dari karya Roh   Kudus? –(LIT-E-RH 16 Okt 12)
KASIH YANG MENGALIR DARI ROH KUDUS
MENARIK ORANG UNTUK MENCARI SUMBERNYA: KRISTUS
Share on Google Plus

About MEZBAH PETRA

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.