KELAHIRAN YANG TIDAK NORMAL
I. PENDAHULUAN
Di masa sekarang ini kita sudah terbiasa mendengar atau bahkan menyaksikan secara langsung hal-hal yang sifatnya tidak normal. Salah satu hal yang tidak normal itu bisa ditemukan di dunia medis, sebut saja kasus-kasus kelahiran yang tidak biasa. Kelahiran yang tidak biasa ini contohnya kelahiran bayi kembar siam, kelahiran melalui operasi ceaser dan belum lama ini ada kasus yang menghebohkan dimana seorang bayi yang baru lahir di dalam perutnya ditemukan ada seorang bayi lain. Ini semuanya aneh dan tidak normal sebagaimana kelahiran pada umumnya.
Kasus kelahiran seperti di atas ternyata tidak hanya ditemukan pada masa sekarang ini. Tetapi jauh sebelum kejadiaan itu terjadi dalam Alkitab sudah tertulis juga sejumlah laporan tentang berbagai kasus kelahiran yang sifatnya tidak normal. Adapun kasus tersebut antara lain, kelahiran (penciptaan) Adam yang tidak memiliki ayah dan ibu, kelahiran (penciptaan) Hawa yang diambil dari laki-laki, kelahiran Ishak yang dilahirkan ketika orang tuanya sudah monopause. Dan yang lebih menggemparkan lagi serta berdampak luas adalah kelahiran Kristus dua ribu tahun yang lalu di kota kecil, Betlehem.
.
II. ARTI KELAHIRAN YANG TIDAK NORMAL
Jujur tidak ada buku atau kamus yang (mau) mendefenisikan apa itu kelahiran yang tidak normal. Kalaupun ada, itu pasti sedikit dan sulit menemukannya. Tidak adanya buku atau kamus yang mendefenisikan tentang kelahiran yang tidak normal ini alasanya jelas karena memang tidak pernah terlintas dalam pikiran orang atau setidak-tidaknya tidak ada orang yang mengharapkan terjadinya kelahiran seperti itu. Semua orang menginginkan dilahirkan dan melahirkan secara normal saja.
Yang dimaksud dengan kelahiran yang normal itu, yaitu proses lahirnya atau keluarnya bayi dari kandungan menurut aturan atau pola umum. Sedangkan yang dimaksud dengan kelahiran yang tidak normal, kebalikkan dari defenisi tadi, yaitu proses lahirnya atau keluarnya bayi dari kandungan tidak menurut aturan atau pola umum, contohnya seperti kasus-kasus yang sudah disebutkan di atas.
III. KELAHIRAN KRISTUS TERNYATA TIDAK NORMAL
Sudah disebutkan bahwa kelahiran Kristus termasuk dalam kategori kelahiran yang tidak normal. Untuk membuktikan pernyataan itu sejenak mari kita melihat sejumlah catatan Alkitab yang mengisahkan tentang kelahiran Kristus. Matius dan Lukas mencatat bahwa Yesus lahir melalui pekerjaan Roh Kudus tanpa seorang ayah manusia (Mat. 1:18-25; Luk. 1:34). Laporan kedua penulis Injil ini membuktikan bahwa Anak Allah yang lahir di Betlehem itu lahir dengan tidak normal – tidak menurut aturan atau pola umum dimana seseorang baru bisa dibuahi dan dilahirkan ketika tejadi persetubuhan antara seorang laki-laki dan seorang perempuan.
Kenyataan bahwa kelahiran Yesus yang tanpa seorang ayah ini bagi sebagian orang merupakan aib. Hal itu nampak ketika Yusuf hendak menceraikan tunangannya, perawan Maria yang sedang mengandung bayi Yesus (Mat. 1:19). Bagi Yusuf bayi yang ada dalam kandungan Maria itu bukanlah benihnya. Ia mengira Maria berbuat tidak senonoh di belakangnya. Tetapi kenyataannya tidaklah demikian. Nanti kita akan tahu bahwa yang dikira aib itu ternyata mujizat dari Allah. Selanjutnya mari kita melihat apa yang dimaksud dengan ketidaknormalan dalam kelahiran Kristus ini.
Ketidaknormalan dalam kelahiran Yesus, yaitu proses pembuahan-Nya dalam kandungan Maria. Maria mengandung bayi Yesus kurang lebih sembilan bulan dan herannya selama itu ia masih tetap berstatus sebagai perawan muda. Dan selama itu pula ia tidak melakukan hubungan suami istri dengan siapa pun. Sedangkan gereja Katolik berpandangan lebih ekstrim lagi. Menurut mereka, Maria mengandung Yesus ketika masih perawan. Dan Maria tetap masih perawan ketika ia sudah melahirkan bayinya. Maksudnya ialah bayi Yesus keluar dari rahim Maria dengan suatu cara sedemikian rupa sehingga Maria secara medis tetap tinggal perawan.
Tapi pandangan gereja Katolik itu perlu diuji kembali dengan kutipan Lukas yang menunjuk kepada Yesus demikian: ………mereka membawa Dia (Yesus) ke Yerusalem untuk menyerahkan-Nya kepada Tuhan, seperti ada tertulis dalam hukum Tuhan: “Semua anak laki-laki sulung harus dikuduskan bagi Allah” (Luk. 2:22-23). Kata anak sulung ini arti harafiahnya ialah yang pertama merobek rahim ibu. Dengan robeknya rahim berarti seseorang tidak perawan lagi. Dan itulah yang terjadi pada Maria.
Jadi dari semua pembahasan di atas, bisa disimpulkan bahwa Maria masih berstatus perawan selama mengandung bayi Yesus. Hal itu terjadi sebagai perbuatan Allah dimana Roh Allah menaungi Maria (Luk. 1:35) dan pembuahan itu terjadi tanpa merusak status perawan Maria. Secara medis dan secara manusiawi kejadian itu bisa dikatakan tidak normal. Namun ketika Maria melahirkan bayinya di kandang domba itu berlangsung secara alami dimana rahim Maria menjadi robek. Proses keluarnya bayi itu dari rahim Maria normal adanya.
IV. KELAHIRAN KRISTUS IRASIONAL ATAU SUPRARASIONAL?
Kelahiran Kristus (baca: pembuahan) yang tidak normal itu secara manusiawi tidak masuk akal (irasional). Kecuali dalam kasus penciptaan Adam-Hawa selain itu di sepanjang sejarah dunia tidak pernah ditemukan lagi terjadinya kelahiran di luar pembuahan dari hubungan suami istri. Semua kelahiran hanya bisa terjadi kalau ada hubungan suami istri. Dan Allah pun menetapkan hukumnya seperti itu. Dalam Kejadian 1:28a Allah memerintahkan Adam-Hawa (suami-istri) untuk beranak cucu. Jadi logikanya hanya melalui hubungan suami-istrilah pembuahan dan kelahiran normal bisa terjadi. Di luar itu mustahil. Dengan ini siapa saja bisa menggugat kelahiran Kristus yang tidak masuk akal itu. Atau bahkan bisa saja orang berpikiran bahwa itu hanya dongen kekristenan.
Kelahiran Kristus yang dikandung dari Roh Kudus bukanlah dongen walaupun diakui itu tidak masuk akal. Pemikiran manusia tidak bisa menerima proses kelahiran-Nya karena sejak dari awal pemikiran manusia sudah diatur untuk hanya menerima kenyataan kelahiran dari hubungan suami-istri saja. Jika itu terjadi maka dinamakan masuk akal. Tetapi jika sesuatu terjadi di luar itu, itu disebut tidak masuk akal.
Menurut pemikiran manusiawi kelahiran Kristus memang tidak masuk akal tetapi itu bukan berarti bertentang dengan akal sehat manusia. Proses kelahiran Kristus ini lebih tepat kalau kita katakana sebagai peristiwa yang melampaui akal manusiawi (suprarasional) dan bukan tidak masuk akal (irasional). Hal itu melampaui akal manusia karena makna di balik kelahiran Kristus itu terlalu dalam buat akal manusia yang terlalu dangkal. Itu sama saja dengan mau memasukan seluruh isi laut ke dalam sebuah ember kecil. Tidak mungkin kan? Begitu pula dengan karya Allah dalam kelahiran Anak-Nya ini tidak mungkin seluruhnya diselami oleh akal manusia yang dangkal dan lagi sudah tercemar oleh dosa.
V. DAMPAK KELAHIRAN KRISTUS BAGI DUNIA
Kelahiran Kristus yang dari Roh Kudus yang tidak memiliki ayah sehingga dikatakan tidak normal dan kelahiran Kristus yang melampaui akal manusia sehingga dikatakan tidak masuk akal itu mempunyai dampak yang luas. Namun sebelum membahas dampak kelahiran yang selalu dirayakan sebagai natal itu mari kita melihat terlebih dahulu apa makna di balik semuanya itu.
Ketika Roh Kudus turun menaungi Maria sehingga ia menjadi hamil tanpa perbuatan seorang laki-laki itu menunjukkan bahwa benih yang ada dalam kandungannya bukanlah bayi (baca: manusia) biasa. Alkitab memberikan sejumlah kesaksian siapa Dia sebenarnya. Ia adalah Penasehat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai (Yes. 9:5), Immanuel atau Allah beserta kita (Mat. 1:23), Anak Allah (Luk. 1:35). Semuanya itu menunjukkan bahwa Yesus adalah pribadi ilahi. Oleh karena Ia pribadi ilahi maka kelahiran-Nya diatur sedemikian rupa agar Ia datang sebagai Allah sejati tanpa dicemari dengan benih manusia yang sudah penuh dosa.
Dan ketika Maria mengandung bayi Yesus kurang lebih sembilan bulan lalu melahirkan-Nya secara alami di kandang hina itu menunjukkan bahwa bayi itu pun adalah manusia sejati. Ia sama seperti kita dilahirkan oleh manusia dan wujud-Nya pun manusia sempurna.
Jadi bisa dikatakan bahwa proses kelahiran Kristus mempunyai dua arti, yaitu Ia dikandung melalui Roh Kudus menunjukkan keallahan-Nya yang sejati. Dan Ia dilahirkan oleh Maria menunjukkan kemanusiaan-Nya yang sejati.
Pribadi Kristus yang memiliki dua sisi ini mempunyai dampak yang luas bagi dunia ini. Dengan status-Nya sebagai Allah sejati dan manusia sejati Kristus bisa menyatakan Allah kepada dunia dan sekaligus Ia bisa menjadi Juruselamat dunia berdosa ini. Itulah dampak kelahiran Kristus bagi dunia yang mana itu tidak mungkin ditemukan dalam aliran kepercayaan apapun.
VI. PENUTUP
Natal sudah diambang pintu. Kelahiran Kristus akan kita rayakan kembali pada akhir tahun ini. Namun pertanyaannya bagi kita semua, tahukah kita perayaan macam apa yang akan kita rayakan? Kita harus tahu itu dan jangan hanya ikut-ikutan dengan tradisi yang sudah berlangsung ribuan tahun itu.
Kelahiran Kristus merupakan kelahiran yang tidak normal karena karena Roh Allah sendiri yang menaungi Maria. Ia adalah benih ilahi bukan benih manusia. Dan kelahiran seperti itu merupakan kelahiran yang melampaui akal manusia. Dan yang lebih penting lagi kelahiran itu telah ‘membawa’ Allah kepada manusia serta menyelamatkan manusia dari belenggu dosa.