Dan berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa dan menolak Aku."
(Matius 11:6)
Kalau saja setiap pengikut Yesus berani jujur tentang apa adanya kondisi perjalanan rohaninya maka tentulah akan ditemui kenyataan yang mencengankan dimana hampir setiap dari para pengikut Yesus itu sering atau setidak-tidaknya pernah sekali mengalami yang namanya kekecewaan terhadap Tuhan. Tapi tidaklah mudah menemukan orang yang berani jujur terhadap dirinya sendiri, apalagi terhadap sesama dan Tuhan akan kondisi rohaninya seperti itu. Semuanya dibungkus rapih dalam bungkusan ’kemunafikan.’
Kekecewaan terhadap Tuhan biasanya dipicu oleh masalah hidup. Hal itulah yang juga pernah dialami oleh Yohanes Pembaptis. Orang yang pernah ’dinobatkan’ sebagai orang terbesar (Mat. 11:11) ini ketika ia sedang dipenjara, dibelenggu oleh masalah hidup, ia menjadi ragu sekaligus kecewa akan Tuhan. Ia berkata seperti ini kepada Yesus: ”Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan orang lain.” Apa yang dikatakannya ini cukup aneh karena sebelumnya ia pernah menunjuk kepada Yesus demikian: ”Lihatlah Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia.” (Yoh. 1:29). Kenapa Yohanes sampai goyah imannya, meragukan apa yang sebelumnya disaksikannya? Jawabannya karena masalah hidup.
Setiap orang bisa saja kecewa terhadap Tuhan! Tetapi sesungguhnya kebaikan Tuhan tidaklah pernah berubah. Hal itu terlihat dari jawaban Yesus terhadap kekecewaan Yohanes: ”orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik.” Dari jawaban Yesus itu ada pesan khusus bahwa sekalipun Yohanes sedang dipenjara tetapi Tuhan tetap baik adanya. Masalahnya si Yohanes tidak dapat membatalkan atau menyangkal kebaikan Tuhan – Ia Tuhan yang baik.
Saudara, Tuhan itu tetap baik. Barangkali kita sedang mengalami masalah yang membuat kita berpikiran: Tidak ada lagi pertolongan dari Tuhan, Ia tidak lagi perduli atau kebaikan-Nya sudah habis, tetapi saya mau katakan bahwa dalam masa-masa sulit Tuhan itu tetap baik dan sangat memperdulikan kita. Karena itu dengarkan nasehat Yesus ini: ”Berbahagialah orang yang tidak mejadi kecewa dan menolak Aku.” Biarlah nasehat itu menjadi bagian kita. Jangan kecewa sekalipun di masa susah.