Maka bangunlah ia, lalu makan dan minum, dan oleh kekuatan makanan itu ia berjalan empat puluh hari empat puluh malam lamanya sampai ke gunung Allah, yakni gunung Horeb
(1 Raja-raja 19:8)
Mari bediam diri sejenak barang 1 menit dan renungkan kembali perjalanan rohani Saudara. Sudah berapa lama Saudara ikut Yesus? Sudah berapa lama Saudara melayani-Nya? Kemudian jawablah ini dengan jujur: Selama ini ketika melayani Tuhan adakah masa-masa tertentu dalam hidupmu dimana Saudara merasa lelah, jenuh atau bosan melayani-Nya? Kalau iya jangan berkecil hati mari kita dengarkan nasehat firman Tuhan. Dan bagi yang berkata tidak pernah merasa lelah melayani, puji Tuhan namun ada baiknya juga mendengarkan nasehat ini.
Dalam satu bagian firman Tuhan dikisahkan tentang seorang hamba Tuhan yang pernah mengalami ‘kegagalan’ dalam melayani. Ia adalah nabi Elia. Elia dikenal sebagai nabi besar pada zamannya, Tuhan memakai dia untuk melakukan perkara-perkara besar di tengah-tengah Israel (1 Raj 17:1, 14, 22; 2 Raj 1:8). Dan bahkan nilai pelayanan rohaninya dinubuatkan akan terulang kembali pada masa kemudian (Mal. 4:5) dan itu terjadi dalam diri Yohanes Pembaptis (Mat 17:10-13). Namun sangat disayangkan karena dalam kebesarannya itu Elia pernah mengalami kegagalan, yaitu merasa lelah melayani Tuhan bahkan ingin berhenti dan mati saja (1 Raj 19:4).
Sebenarnya kegagalan Elia cukup ironis karena itu terjadi ketika ia baru saja mengalami kemenangan rohani yang luarbiasa melawan para nabi Baal (1 Raj 36-40). Sesudah memperoleh kemenangan Elia diancam untuk dibunuh sehingga ia menjadi takut dan melarikan diri. Kemudian ia mulai berkeluh kesah kepada Tuhan dan meminta supaya nyawanya dicabut saja. Hal itu bisa terjadi dalam dirinya karena kenyataannya Elia manusia juga yang sama seperti kita bisa tersandung dan gagal.
Terlepas dari semuanya itu, satu hal yang positif dari kisah Elia ini yaitu di saat ia merasa lelah dalam pelayanan ia tidak serta merta meningggalkan Tuhan, tetapi sebaliknya ia berlari menuju ke gunung Horeb mencari Tuhan. Hasilnya, Tuhan menyatakan Diri dan memberi kekuatan kembali kepada Elia (1 Raj 19:5-8, 9-18).
Saudara, kita yang percaya kepada Kristus adalah pelayan Tuhan dalam profesi yang berbeda-beda. Ada yang melayani sebagai pendeta, karyawan, pedagang atau guru. Ketika melayani melalui profesi masing-masing barangkali kita pernah atau akan mengalami kelelahan seperti Elia. Bila hal itu terjadi ingat jangan pernah berontak dan meninggalkan Tuhan tetapi larilah kepada-Nya, berkeluh kesahlah kepada-Nya, mengadulah kepada-Nya dan berdoalah kepada-Nya. Dan yang pasti ia tidak akan pernah membiarkan kita sendirian. Janji penyertaan-Nya dalam Mat 28:20b, yang berbunyi: “Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman," jangan dilupakan.