PERSEMBAHAN PERSEPULUHAN


I. PENDAHULUAN

Keselamatan yang kita terima dari Tuhan sifatnya cuma-cuma (Ef. 2:8-9) – Itu diberikan semata-mata karena begitu besar kasih Allah bagi kita orang berdosa (Yoh. 3:16). Namun dalam perjalanan rohaninya kita perlu melakukan sesuatu. Melakukan sesuatu bukan lagi untuk memperoleh keselamatan. Dan bukan pula sebagai balas budi karena sampai kapan pun kita tidak akan pernah bisa membalas kasih Tuhan. Sebaliknya kita melakukan sesuatu sebagai buah dari keselamatan tadi yang sudah kita terima.

Ada banyak hal yang bisa kita lakukan bagi Tuhan sebagai buah keselamtan kita, contohnya bersaksi, melayani, berdoa dan lain sebagainya. Selain itu ada hal lain yang perlu bahkan harus kita lakukan dalam kehidupan kerohanian kita, yaitu memberikan persembahan. Persembahan di sini ada banyak bentuk, diantaranya persembahan tubuh (Rom. 12:1), persembahan kasih (1 Kor. 16:2) dan persembahan persepuluhan (Mal. 3:10). Pada kesempatan ini kita akan membahas khusus seputar persembahan persepuluhan.

II. ARTI DAN LATAR BELAKANG PERSEMBAHAN PERSEPULUHAN

Secara sederhana persembahan persepuluhan dapat diartikan sebagai pemberian (persembahan) seseorang kepada Tuhan yang diambil sebesar sepersepuluh dari tiap-tiap penghasilan atau barang yang dimilikinya. Pada masa PL persembahan persepuluhan ini sifatnya wajib diberikan kepada Tuhan atau dengan kata lain Alkitab mengatakan bahwa persembahan persepuluhan ini adalah milik Tuhan (Im. 27:30). Dan itu dimaksudkan untuk menunjang kelangsungan pelayanan di rumah Tuhan (Mal. 3:10).

Barangkali diantara kita banyak yang menduga bahwa memberi persembahan persepuluhan ini merupakan kebiasaan yang dilakukan hanya oleh orang-orang Kristen saja. Itu tidak sepenuhnya benar. Jauh sebelum kekristenan muncul persembahan persepuluhan sudah dipraktekan secara ketat oleh bangsa Israel. Demikian pula kita tahu bersama bagaimana Abraham yang hidup sebelum ajaran persembahan persepuluhan dituliskan dalam hukum Taurat, ia sudah melakukan kewajiban ini. Alkitab mencatat bahwa sesudah Abraham mengalahkan musuh-musuhnya dan membawa banyak barang dari medan pertempuran, ia memberikan persembahan persepuluhan kepada Melkisedek (Kej. 14:17-20). Dan yang lebih mencengankan lagi ternyata memberi persembahan persepulahan ini dipraktekkan juga oleh bangsa-bangsa kuno lainnya yang adalah bangsa kafir – tidak mengenal Tuhan.

Jadi boleh dikatakan bahwa praktek persembahan perpuluhan bukan monopoli (milik pribadi) umat Tuhan saja. Walaupun persembahan persepuluhan ini dipraktekkan oleh banyak pihak namun yang jelas ada perbedaan yang tajam antara persembahan persepuluhan umat Tuhan dengan persembahan persepuluhan orang kafir. Setiap umat Tuhan memberikan persembahannya kepada Allah yang hidup, pribadi yang tepat dan sasaran yang tepat. Sementara orang kafir yang secara kasat mata mirip dengan umat Tuhan memberikan persembahannya kepada berhala atau dalam kesia-siaan.

III. PRAKTEK PERSEMBAHAN PERPULUHAN

Sekali lagi ditegaskan bahwa persembahan persepuluhan dipraktekkan oleh banyak pihak namun di sini kita hanya membicarakan tentang praktek persembahan persepuluhan yang dilakukan oleh umat Tuhan saja. Dari catatan Alkitab kita tahu bahwa orang yang pertama sekali mempersembahkan persembahan persepuluhan adalah Abraham. Mungkin saja sebelum dia ada juga yang melakukan hal ini tapi tidak tercatat dalam Alkitab. Persembahan persepuluha ini diberikan Abraham kepada Tuhan melalui seorang yang bernama Melkisedek, imam Allah yang Mahatinggi.

Di kemudian hari apa yang dilakukan Abraham ini diwariskan kepada anak-anaknya. Di banyak kitab PL sebut saja Imamat, Bilangan dan Ulangan orang Israel diajar dan diwajibkan untuk memberikan persembahan persepuluhan dari hasil tanah yang telah Tuhan berikan kepada mereka. Itu berlangsung sekian lama. Setelah itu bangsa Israel dibawa ke dalam pembuangan dan tidak ada catatan tentang praktek persembahan persepuluhan. Barulah setelah pulang dari pembuangan ada catatan lagi tentang peresembahan persepuluhan khususnya dalam Kitab Maleakhi yang seringkali menjadi acuan bagi para pengkhotbah masa kini dalam mengajak jemaat untuk memberikan persembahan persepuluhan.

Lalu praktek persembahan persepuluhan ini diteruskan oleh orang Israel pada masa Tuhan Yesus. Saat itu praktek keagaamaan ini bisa dikatakan sangat ketat karena di hampir semua bidang kehidupan diwajibkan untuk memberikan persepuluhannya, contoh kecilnya saja dari selasih, adas manis dan jintan yang adalah jenis tumbuh-tumbuhan harus diambil persepuluhannya untk dipersembahkan (Mat. 23:23).

Tidak sampai di situ saja, praktek persembahan persepuluhan ini tentu dilakukan juga oleh Tuhan Yesus yang dalam kemanusiaan-Nya adalah orang Yahudi dan mentaati hukum Taurat. Dan kita percaya juga gereja mula-mula melakukan hal yang sama walaupun pengertiannya sudah dalam konteks yang berbeda.

Adapun persembahan persepuluhan ini dimaksud sebagai sarana penunjang pelayanan di rumah Tuhan. Jelas, dalam Alkitab dicatat bahwa persembahan persepuluhan diberikan untuk menghidupi para imam, pelayan di rumah Tuhan yang seumur hidup mengabdikan hidup mereka hanya untuk melakukan pelayanan rohani (Bil. 18:21-26). Dalam sejarah Israel para hamba Tuhan ini tidak mendapat warisan tanah sebagaimana orang Israel pada umumnya. Walupun begitu tetapi mereka bisa hidup dari persembahn di rumah Tuhan khususnya persembahan persepuluhan.

Persembahan persepuluhan memang dimaksud untuk menunjang pelayanan tetapi bukan berarti juga pelayanan baru bisa jalan bila jemaat memberikan persembahan persepuluhan. Tanpa itu pun – tanpa andil manusia Tuhan bisa melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan pelayanan-Nya. Kita memberikan persembahan sekali lagi semata-mata sebagai buah keselamatan. Jadi persembahan persepuluhan tidak bisa disalah artikan apalagi kalau itu menjadi pijakan seseorang untuk sombong.

IV. MELAKUKAN PRAKTEK PERSEMBAHAN PERSEPULUHAN

Praktek persembahan persepuluhan ini masih diteruskan oleh gereja-gereja Tuhan sampai sekarang ini khususnya diantara gereja yang sifatnya otonom (berdiri sendiri) dan yang terhisap dalam aliran pentakosta/kharismatik. Bahkan di gereja-gereja tertentu tema persembahan persepuluhan ini begitu ditonjolkan. Apa yang dilakukan gereja ini merupakan sesuatu yang baik dan bagian dari firman Tuhan.

Hanya berbeda dengan praktek di masa lalu, praktek persembahan persepuluhan dalam kekristenan sekarang tidak lagi terlalu ketat dan rumit. Hal itu bisa disebabkan karena kenyataannya dalam PB hampir tidak ditemukan adanya tuntutan yang terang-terangan untuk memberikan persembahan persepuluhan. Kalaupun ada catatan dalam PB tentang persembahan persepuluhan itu sebatas kecaman Tuhan Yesus terhadap praktek hidup ahli Taurat dan orang Farisi (Mat. 23:23; Luk. 11:42) dan keterangan tentang keutamaan Kristus (Ibr. 7). Lalu alasan lain lagi kenapa persembahan persepuluhan ini tidak terlalu dipraktekkan, yaitu karena Kristus telah menggenapi seluruh tuntutan hukum Taurat termasuk tentang tuntutan persembahan persepuluhan (Mat. 5:17).

Memang diakui tidak ada tuntutan yang terangan-terangan dalam PB untuk memberikan persembahan persepuluhan dan memang Kristus telah menggenapi seluruh tuntutan hukum Taurat. Tetapi adalah bijak dan baik jika kita tetap mempraktekkan persembahan persepuluhan ini. Kita yang menyadari bahwa kita diselamatkan oleh anugerah tentu akan mempersembahakan persembahan persepuluhan bahkan yang lebih lagi dari itu kepada Tuhan sebagai wujud ucapan syukur kita kepada-Nya.

Selanjutnya sebagai peringatan bagi kita, dalam mempersembahkan persembahan persepuluhan kita jangan melakukan kesalahan seperti yang pernah dilakukan oleh para ahli Taurat dan orang Farisi. Mereka sangat teliti dalam memberikan persepuluhan tetapi sayang mereka mengabaikan hal-hal yang lebih utama dalam firman Tuhan. Ini merupakan kemunafikkan sehingga Tuhan Yesus mengecam mereka. Dan juga dalam memberikan persepuluhan kita jauhkan pola pikir pemain judi dimana orang memberikan persembahan persepuluhan untuk mendapatkan berkat yang lebih dari itu. Contohnya, orang memberikan sepuluh ribu dengan harapan akan mendapat balasan dari Tuhan sebesar seratus ribu. Ini bukan lagi ucapan syukur tetapi judi.

V. PENUTUP

Memberikan persembahan persepuluhan merupakan buah keselamatan dan wujud ucapan syukur kita kepada Tuhan. Hal itu telah menjadi kebiasaan banyak umat Tuhan. Bagaimana dengan kita? Mari kita mengambil bagian dalam pelayanan Tuhan salah satunya dengan membawa persembahan persepuluhan kita kepada-Nya.

Share on Google Plus

About MEZBAH PETRA

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.