TABUT ALLAH ADA DIMANA?
Tabut Allah adalah benda yang sangat sakral dalam kehidupan umat Allah pada zaman Perjanjian Lama. Tabut itu mewakili kehadiran Allah di tengah-tengah umat-Nya. Tetapi tabut itu pernah hilang dari Bait Suci. Dimanakah tabut itu sekarang?
Beberapa tahun lalu beredar isu bahwa Tabut Allah sudah berada di negara Israel, pada tahun 1991 secara mengejutkan pemerintah Israel mencairkan dana sekitar 100 juta US$ untuk mengangkut sekitar 10.000 orang Yahudi Ethiopia.
Kenapa Yahudi Ethiopia disebut-sebut?, ada apa dengan Ethiopia? Apakah Tabut Allah ada di sana? bagaimana bisa?
Kisahnya demikian:
Raja Salomo pernah menikahi seorang ratu dari negeri Syeba. Dari pernikahan mereka itu lahir seorang putra yang dinamakan Menelik dan dibesarkan dalam istana Salomo di Yerusalem. Keturunan dari Menelik inilah yang kemudian disebut sebagai orang Etiopia Yahudi.
Pada umur 19 tahun Menelik minta restu Raja Salomo untuk pergi ke negeri ibunya di Syeba (sekarang Etiopia), tetapi sebelum ia berangkat, Raja Salomo memerintahkan para tukangnya untuk membuatkan duplikat dari Tabut Suci yang akan dihadiahkan kepada Pangeran Menelik.
Setelah duplikat Tabut itu selesai dibuat, Menelik segera menukarnya dengan Tabut yang asli. Ia melakukan hal itu karena umat Israel sudah mulai murtad. Menelik bertekad untuk melindungi Tabut asli dari pencemaran yang bisa dilakukan oleh orang Israel yang murtad.
Pangeran Menelik berangkat membawa Tabut Allah yang asli dengan catatan akan dikembalikan ke Yerusalem pada saat bangsa Yahudi sudah tidak murtad lagi.
Tabut itu disimpan di Aksum (kota bagian utara Etiopia) selama 3000 tahun. Disimpan di dalam satu tempat rahasia, di dalam gua di bawah tanah dari gereja "Zion of Mary". Gua tersebut dijaga dengan ketat oleh para imam dari keturunan raja Israel.
Tabut tersebut disimpan di dalam ruangan yang di kelilingi oleh tujuh tembok. Hanya ruangan dari tembok pertama sampai dengan keempat bisa digunakan untuk berdoa oleh para imam di sana. Dan untuk ruangan ke lima maupun keenam hanya boleh dimasuki oleh para tetua imam saja. Sedangkan yg boleh masuk keruangan paling dalam atau ruangan ketujuh dimana tabut tersebut disimpan, hanya seorang imam pilihan saja, yakni yang menjadi penjaga dari tabut suci tersebut.
Imam penjaga tabut, tidak diperkenankan keluar dari gua tersebut, bahkan ia hanya diperbolehkan keluar sampai dengan keruangan ke enam saja, untuk mengambil makanan/minuman yg dibawakan oleh imam tetua lainnya. Ia harus tinggal diruangan tersebut selama hidupnya, bahkan ia harus puasa dan berdoa selama 225 hari dalam setahun. Apabila ia mati maka ia akan digantikan oleh imam pilihan lainnya.