(Maka sangatlah bertambah-tambah harta Yakub, dan ia mempunyai banyak kambing domba, budak perempuan dan laki-laki, unta dan keledai
Kejadian 30:25-43)
Setiap orang tentu ingin menjadi sukses. Ada yang ingin sukses membangun mahligai rumah tangganya, sukses di pekerjaan / usahanya, sukses pendindikannya, sukses pelayanannya dan masih banyak kesuksesan lain yang mau dicapai. Itu adalah mimpi semua orang.
Menjadi sukses tidaklah salah dan juga bukanlah dosa. Sebaliknya, Tuhan mau kita anak-anaknya menjadi sukses. Hanya untuk mencapai semuanya itu, tentu saja kita tidak bisa berpangku tangan atau mengharapkannya ’jatuh’ dari langit. Setiap orang harus bekerja keras terlebih dahulu, dan Tuhan pun akan memberkatinya, maka hasilnya adalah kesuksesan.
Berbicara tentang bekerja keras untuk mencapai kesuksesan, kita bisa belajar dari mereka yang sudah pernah membuktikan kesuksesannya dari hasil jerih payahnya. Salah satu tokoh Alkitab yang bisa menjadi teladan bagi kita tentang hidup yang sukses adalah Yakub, leluhurnya bangsa Israel.
Yakub, awalnya hanyalah seorang perantau yang tidak jelas ’arah’ hidupnya. Ketika Esau, abangnya hendak membunuhnya ia terpaksa lari ke Mesopotamia (Kej. 27:41-46). Di perantauan itu, Yakub sempat tidak menemukan arah hidupnya tetapi karena ada kemauannya untuk bekerja, ia ditawarkan pekerjaan (kej. 29:15). Singkatnya, dari ketekunan dan jerih payahnya selama belasan tahun bekerja, Yakub bisa berkeluarga, dikarunia 12 orang anak laki-laki dan 1 orang anak perempuan. Tidak itu saja di perantauan ia menjadi sangat kaya raya.Yakub adalah menjadi contoh orang yang suskes di perantauan.
Setidaknya ada 3 rahasia kesuksesan Yakub dalam pekerjaannya, yaitu
1. Berani untuk mandiri (jadi, bilakah dapat aku bekerja untuk rumah tanggaku sendiri? ay. 30b)
2. Bekerja secara professional (Hari ini aku akan lewat dari tengah-tengah segala kambing dombamu dan akan mengasingkan dari situ setiap binatang yang berbintik-bintik dan berbelang-belang; segala domba yang hitam dan segala kambing yang berbelang-belang dan berbintik-bintik, itulah upahku ay. 32)
3. Bekerja secara cerdik (Dan setiap kali, apabila berkelamin kambing domba yang kuat, maka Yakub meletakkan dahan-dahan itu ke dalam palungan di depan mata kambing domba itu, supaya berkelamin dekat dahan-dahan itu. Tetapi apabila datang kambing domba yang lemah, ia tidak meletakkan dahan-dahan itu ke dalamnya. Jadi hewan yang lemah untuk Laban dan yang kuat untuk Yakub ay. 41-42)
Jemaat Tuhan, mari kita belajar dari yakub yang sudah lebih dulu sukses dari kita. Kita ambil rahasia kesuksesannya. Kita harus berani untuk mandiri, yang berarti tidak bergantung selamanya pada orang lain, lalu kita harus profesional yang berarti bisa membedakan urusan pribadi dengan yang bukan pribadi, dan kita harus cerdik tanpa harus menipu.
Catatan:
Pengajaran kesuksesan ini tidak sama dengan teologi sukses yang hanya melihat sisi kesuksesan orang Kristen saja. Saya percaya, orang Kristen selain bisa sukses, bisa juga mengalami penderitaan.