“Adapun ibu mertua Simon demam keras dan mereka meminta
kepada Yesus supaya menolong dia. Maka Ia berdiri di sisi perempua itu, lalu menghardik demam itu, dan penyakit itupun meninggalkan dia. Perempuan itu segera bangun dan melayani mereka.”
(Lukas 4:38-39)
Saudara yang terkasih, dalam kitab Lukas pasal 4 ini menceritakan bagaimana seorang perempuan yang diindikasikan sebagai mertua Simon mengalami pertolongan Tuhan dan setelah itu ia bangun dan melayani Yesus beserta para murid-Nya. Ibu mertua Petrus pada waktu itu mengalami sakit demam yang dikenal pada masa itu sebagai demam api. Dalam sejarah orang Yahudi pada waktu itu, jika ada yang mengalami penyakit demikian maka untuk menyembuhkan penyakit ini, orang Yahudi di zaman itu memiliki kebiasaan mengikat pisau pada pohon duri, lalu mengucapkan beberapa nas dalam kitab ulangan. Tetapi Tuhan Yesus berbeda. Dengan kuasa-Nya, Ia menghardik penyakit itu dan mertua Yesus pun sembuh lalu bangun dan melayani-Nya
Saudara yang terkasih, banyak orang yang enggan untuk melayani Tuhan dengan alasan “sibuk”. Mereka lupa bahwa panggilan kita adalah untuk melayani Tuhan. Memang kesibukan hidup tidak akan pernah menjauh dari manusia selama manusia itu hidup di muka bumi ini. Kesibukan akan selalu ada. Kalau kesibukan menjadi alasan sehingga seseorang tidak melayani Tuhan, maka ia tidak akan pernah melayani Tuhan selamanya.akibatnya ia akan sibuk dengan dirinya sendiri sampai maut menyeretnya keapi kekal. Apabila kita menganggap melayani Tuhan adalah penting, maka kita pasti akan mengadakan waktu untuk melayani, sebab sesibuk apa pun, kita selalu memiliki waktu untuk sesuatu yang kita anggap penting yakni melayani Tuhan.
Saudara yang terkasih, pelayan Petrus juga tidak mengurangi tanggung jawabnya sebagai suami. Ia bersungguh-sungguh dalam pelayanan dan meninggalkan segala sesuatu (Mat.19:27) tetapi masih peduli terhadap keluarganya, bahkan mertuanya. Kesembuhan mertua Petrus tak dapat dilepaskan dari pengiringan Petrus kepada Tuhan Yesus Kristus, sehingga pelayanannya menjadi berkat bagi keluarganya. Ini menunjukan kepada kita bahwa jika kita mengistimewakan Tuhan, maka Ia juga akan mengistimewakan kita dan orang-orang yang kita kasihi. Ini menunjukan bahwa kalau kita sungguh-sungguh melayani Tuhan dengan tulus, maka orang-orang di sekitar kita pun turut menikmati berkat Tuhan. Dengan hidup dalam kebenaran Tuhan, maka bukan hanya kita yang diberkati Tuhan, tetapi juga orang di sekeliling kita. Dan biarlah pelayanan kita menghasilkan buah yang baik, yang dapat dinikmati oleh orang sekitar kita. Bangun dan layanilah Tuhan. IMANUEL