(Lukas 3:10-14)
Di padang gurun Yudea, Yohanes Pembaptis pernah berkhotbah dan menyerukan: "Hai kamu keturunan ular beludak! Siapakah yang mengatakan kepada kamu supaya melarikan diri dari murka yang akan datang? Jadi hasilkanlah buah-buah yang sesuai dengan pertobatan…..” Mendengar kalimat itu, orang banyak bertanya kepadanya: "Jika demikian, apakah yang harus kami perbuat?” Dan Yohanes pun menjawab mereka demikian:
Pertama: "Barangsiapa mempunyai dua helai baju, hendaklah ia membaginya dengan yang tidak punya, dan barangsiapa mempunyai makanan, hendaklah ia berbuat juga demikian." (Lukas 3:11). Pesan yang mau disampaikan oleh Yohanes di sini adalah orang yang mau bertobat, ia harus bisa mengasihi dan peduli dengan orang lain. Tidak mungkin ada orang yang mengaku sudah bertobat tetapi di sisi lain ia menutup mata dan hatinya akan keberadaan sesamanya yang sedang kekurangan.
Kedua: "Jangan menagih lebih banyak dari pada yang telah ditentukan bagimu." (Lukas 3:13). Kata-kata Yohanes kepada para pemungut cukai ini menegaskan bahwa orang yang mau bertobat seharusnya tidak lagi rakus, dikuasai atau diperhamba oleh uang yang hanya akan mendorongnya pada penipuan. Ini sesuai dengan firman Allah yang mengatakan: ”akar segala kejahatan adalah cinta akan uang.” Jadi kalau mau hidup dalam pertobatan berarti kita harus melepaskan segala hawa nafsu terhadap kekayaan duniawi ini dan mengutamakan keadailan.
Dan yang ketiga: "Jangan merampas dan jangan memeras dan cukupkanlah dirimu dengan gajimu (Lukas 3:14). Ini pun berkaitan dengan masalah keuangan yang melibatkan kekerasan.
Jemaat Petra, dari percakapan Yohanes Pembaptis dengan orang banyak yang datang kepada dapat kita simpulkan bahwa pertobatan penting memperlihatkan buah-buahnya yang dapat dirasakan oleh orang lain. Buah itu adalah kasih dan rasa adil terhadap sesama manusia. Mari kita menjadi jemaat bertobat dengan menunjukkan kasih kita kepada sesama dan berlaku adil dalam memperlakukan mereka.