Lihat, seperti mata para hamba laki-laki memandang kepada tangan tuannya, seperti mata hamba perempuan memandang kepada tangan nyonyanya, demikianlah mata kita memandang kepada TUHAN, Allah kita, sampai Ia mengasihani kita (Maz. 123:2)
Di saat seseorang dalam suatu masalah dan tidak bisa menyelesaikan masalahnya sendiri tentulah ia akan datang meminta tolong kepada pribadi yang lebih berkuasa darinya. Bagi kita orang Kristen pribadi yang lebih berkuasa itu adalah Tuhan sendiri – kita akan datang mengharapkan pertolongan-Nya di saat kita dalam suatu masalah. Singkatnya, Tuhan adalah tempat pengharapan kita.
Dalam mengharapkan pertolongan Tuhan, kita sebagai anak-anak-Nya ada baiknya membangun suatu sikap yang benar dan yang sesuai dengan nasehat Alkitab. Sikap itu penting agar kita bisa bertahan dan tidak menjadi kecewa dalam pengharapan kepada-Nya.
Pemazmur dalam Mazmur 123:2 menasehati kita untuk mempunyai sikap yang berserah dan bertekun dalam pengharapan kepada Tuhan. Penyerahan yang dimaksud di sini adalah sama seperti sikap seorang hamba/budak yang menggantungkan hidupnya secara total hanya kepada tuannya saja. Bagi seorang budak, tuannya adalah segala-galanya dan jaminan hidupnya.
Penyerahan penting dan harus dalam mengharapkan pertolongan Tuhan tetapi kalau sampai di situ saja bisa jadi akan membuat kita menjadi pasif alias malas. Untuk mengimbangi sikap ini maka dalam pengharapan kepada Tuhan, kita juga harus memiliki sikap yang tekun. Tekun berusaha, tekun berdoa sampai akhirnya Tuhan turun tangan dan menolong kita.
Jemaat Petra nasehat firman Tuhan tentang penyerahan dan ketekunan ini biarlah sungguh nyata dan menjadi bagian dari pengharapan kita kepada Tuhan. Apa pun masalahmu saat ini: krisis keuangan, susahnya mencari pekerjaan, sakit penyakit, masalah keluarga atau masalah lainnya, jangan takut, datanglah kepada Tuhan, curahkan isi hatimu kepada-Nya dalam doa dan nantikan sampai Ia menolongmu nanti. Amin.