DASAR KEPASTIAN KESELAMATAN KITA

Keselamatan dalam Yesus adalah sesuatu yang pasti karena itu memiliki dasar yang jelas. Adapun dasr itu dapat ditemukan dalam sejumlah kesaksian lembaran Alkitab.

1. Dasar predestinasi (pemilihan) dalam kekekalan
Satu hal yang menjadi hikmat kekristenan yang tak terselami oleh pikiran manusia yang terbatas adalah ajarannya yang mengatakan bahwa dalam kekekalan, jauh sebelum dunia dijadikan Allah telah tahu dan memilih orang-orang pilihan-Nya. Hal itu ditegaskan dalam Efesus 1:4 yang berbunyi demikian: Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya. Ini sangat mengherankan. Bagaimana mungkin sejumlah orang sudah dipilih oleh Allah sementara orang-orang itu sendiri belum dilahirkan. Itulah ajaibnya Tuhan, Ia mampu menerawang memandang jauh ke depan menembus waktu dan memilih orang-orang pilihan-Nya.
Pemilihan yang dimaksud di sini istilah theologisnya, yaitu predestinasi yang bisa diartikan sebagai pemilihan atas sejumlah orang untuk diselamatkan. Dan itu sejalan juga dengan yang tertulis dalam Efesus 1:4 tadi. Kalau kita memperhatikan konteks ayat itu dan ditambah dengan penjelasan ayat-ayat berikutnya maka kita bisa tahu bahwa itu berbicara tentang pemilihan akan keselamatan – menjadi anak Allah.
Jadi kalau ternyata Allah sudah memilih kita jauh sebelum kita dilahirkan bahkan jauh sebelum dunia dijadikan maka logikanya adalah itu pasti sesuatu yang sangat penting dan berharga. Karena begitu penting dan berharganya keselamatan itu maka tentu Allah tidak akan membiarkannya menjadi sesuatu yang diragukan.
b. Dasar karya Kristus di atas salib
Sebagian besar orang Kristen tahu dan percaya bahwa Yesus, Anak Allah yang Mahatinggi datang ke dunia ini sebagai Juruselamat manusia yang berdosa. Dalam karyaNya yang nanti mendatangkan keselamatan bagi manusia Kristus harus menanggung berbagai-bagai penderitaan. Dan salah satu penderitaan Kristus yang akan diingat sepanjang masa adalah penyalibanNya di atas bukit Golgota.
Menjelang ’naiknya’ Kristus ke atas salib Ia menghadapi pergumulan yang luar biasa antara mau mengambil jalan salib atau menolaknya. Pergumulan itu membuatnya amat tertekan, stres, depresi dan ketakutan hingga keringatNya pun menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah. Apa yang dialami Kristus ini bisa dimengerti karena salib adalah kematian seribu kali. Siapa yang tidak gentar naik ke sana?
Dan puncak penderitaan Kristus itu, yaitu ketika Ia meneriakkan kalimat yang menyayat hati: ’Eli, Eli lama sabakhtani’ (AllahKu, AllahKu, mengapa Engkau meninggalkanKu). Teriakkan itu keluar dari mulutNya karena kepedihan yang Ia rasakan dan lebih lagi dari itu, yaitu karena Allah berpaling, meningalkan Dia seorang Diri. Allah terpaksa meninggalkan Putra-Nya tergantung sendirian di atas salib karena tidak mungkin Allah bersekutu dengan-Nya yang penuh dengan dosa itu (dosa manusia ditanggung oleh Kristus).
Begitu besarnya pengorbanan Kristus dan begitu hebatnya penderitaan yang ditanggungNya semata-mata karena Ia mau menyelamatkan kita manusia yang berdosa ini. Dan karena itu mungkinkah Allah membiarkan keselamatan yang telah dibayar dengan kematian Kristus itu menjadi sesuatu yang tidak pasti. Jawabannya tentu saja tidak. Kristus tidak mungkin berkorban untuk sesuatu yang menjadi bahan keraguan. Jadi pengorbanan Kristus menjadi dasar akan kepastian keselamatan kita.
c. Dasar jaminan dari Allah Tritunggal
Allah Tritunggal – Bapa, Anak dan Roh Kudus selalu terlibat bersama dalam segala sesuatu di alam semesta ini. Salah satu keterlibatan bersama Allah Tritunggal adalah dalam menjamin keselamatan manusia. Alkitab mengatakan bahwa Allah Bapa berjanji bahwa tidak ada seorang pun diantara orang percaya yang akan binasa atau yang bisa merebutnya dari tangan Bapa. Begitu pula Yesus berjanji bahwa Ia tidak akan membuang kita yang percaya kepadaNya (Yohanes 6:37-40). Dan yang tak kalah penting adalah peranan Roh Kudus yang memeteraikan kita yang percaya sebagai jaminan keselamatan (Efesus 1:13-14).
Jadi boleh dikatakan bahwa ini adalah satu penghiburan yang besar bagi kita orang percaya di dunia ini – yang untuk sementara waktu kerap kali melewati ’kerikil-kerikil’ kehidupan, yaitu Allah Trtitunggal tidak hanya memikirkan dan mengerjakan keselamatan kita. Tetapi Ia juga tahu bagaimana menjamin keselamatan itu sehingga itu menjadi pasti. Ia bertanggungjawab penuh sampai akhirnya nanti keselamatan itu dinyatakan jelas di surga.
Share on Google Plus

About MEZBAH PETRA

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.