Setelah dilihat oleh saudara-saudaranya, bahwa ayahnya lebih mengasihi Yusuf dari semua saudaranya, maka bencilah mereka itu kepadanya dan tidak mau menyapanya dengan ramah.
(Kejadian 37:4)
Di dalam Alkitab ada banyak sekali pengajaran yang bisa ditemukan. Ajaran Alkitab yang begitu banyak ini apabila disimpulkan maka ternyata semuanya itu hanya berbicara tentang kasih terhadap Allah dan terhadap sesama manusia (Mat. 22:37-40). Lebih singkat lagi, Alkitab berbicara tentang KASIH.
Kasih adalah satu kata yang bagi semua orang, siapapun dia akan mengakui itu merupakan sesuatu yang baik. Kasih bisa dipastikan selalu berakhir dengan kebaikan. Namun dalam suatu kasus ditemukan bahwa kasih (yang baik itu) ternyata tidak membawa kebaikan tetapi sebaliknya justru malapetaka. Itu terlihat dalam kasih Yakub terhadap anaknya, Yusuf.
Di dalam Kej. 37:1-11 dikisahkan tentang Yusuf dan saudara-saudaranya. Yusuf, anak Yakub dibenci oleh saudara-saudaranya dan mereka tidak mau menyapanya dengan ramah. Hal itu terjadi bisa karena karakter mereka yang memang kurang baik (ay. 2) dan bisa juga karena cerita mimpi Yusuf sendiri (ay. 5-10). Namun di samping itu ada satu hal yang lebih penting yang membuat Yusuf dibenci oleh saudara-saudaranya, yaitu kasih Yakub, ayahnya yang lebih besar terhadapnya dibandingkan kasih Yakub terhadap saudara-saudaranya yang lain.
Yakub memang punya alasan tersendiri kenapa ia lebih mengasihi Yusuf dibandingkan abang-abangnya. Namun Yakub tidak menaydari bahwa kasihnya yang tulus itu terhadap Yusuf akan menimbulkan keretakan dalam hubungan persaudaraan anak-anaknya yang berakhir dengan tindakan anak-anaknya yang tega mencelakakan Yusuf, adik mereka.
Ini suatu pelajaran bagi kita yang hidup pada masa ini secara khusus bagi orang tua. Ingat kembali bahwa memang kasih itu adalah sesuatu yang baik dan dianjurkan oleh Alkitab sendiri. Tetapi apabila kasih itu tidak digunakan dengan seimbang dalam pengertian pilih kasih maka itu tidak akan membawa berkat tetapi justru kebencian. Mari kita mengasihi semua orang secara seimbang. Jangan hanya mengasihi orang yang berkenan di hati kita sedangkan yang lain diabaikan.