KEMERDEKAAN SEJATI

Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan

(Galatia 5:1)


Setiap tanggal 17 Agustus tepat pukul 10.00 wib seluruh bangsa Indonesia selalu merayakan hari kemerdekaannya. Kemerdekaan yang sudah dirasakan oleh kita bangsa Indonesia selama puluhan tahun ini tentu tidak terlepas dari perjuangan para leluhur kita di masa lalu. Dengan berbagai cara mereka sudah berusaha meraih kemerdekaan bangsa ini dari tangan para penjajah.
Apa yang dilakukan para leluhur kita pada zaman dulu mengingatkan kita akan karya Kristus yang juga pernah memperjuangkan kemerdekaan kita. Keduanya sama-sama menghasilkan kemerdekaan hanya bedanya para leluhur kita menghasilkan kemerdekaan politik sedangkan yang dilakukan oleh Kristus jauh lebih agung lagi, yaitu kemerdekaan dari penjajahan (baca: perhambaan) dosa.
Firman Tuhan mengatakan demikian: “Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita.” Apa yang dikatakan firman Tuhan ini merupakan satu penegasan bahwa kemerdekaan sejati itu hanya ada di dalam Kristus. Dunia ini bisa saja menawarkan berbagai macam kemerdekaan misalnya kemerdekaan dari masalah keuangan, kemerdekaan untuk bersuara atau kemerdekaan politik sebagaimana yang dimiliki bangsa kita selama ini namun semuanya itu bukanlah kemerdekaan sejati. Kemerdekaan yang ada di dunia ini hanyalah sementara. Suatu saat nanti itu akan lenyap juga.
Karena itu di tengah-tengah suasana perayaan 17-an (baca:17 Agustus) setiap tahun, sebagai umat Tuhan marilah kita mengingat dan sekaligus mensyukuri kemerdekaan yang sudah Kristus karuniakan kepada kita. Kita sudah merdeka, bukan hanya dari cengkraman Belanda atau Jepang tetapi juga dari cengkraman dosa.
Dan nasehat firman Tuhan selanjutnya tentang kemerdekaan ini, yaitu: “Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan.” Biarlah itu menjadi pegangan kita dalam perjalanan rohani kita selama di dunia ini. Tidak hanya itu saja, biarlah nasehat ini juga kita terapkan dalam kehidupan kita sebagai anak bangsa. Kita berdiri teguh dan berperilaku sebaga bangsa merdeka. Buang jauh mental hamba yang merupakan warisan dari masa lalu. Merdeka………..aaaaa.
Share on Google Plus

About MEZBAH PETRA

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.