“ Ia takkan membiarkan kakimu goyah, Penjagamu tidak akan terlelap. Sesungguhnya tidak terlelap dan tidak tertidur Penjaga Israel . Tuhanlah penjagamu, Tuhanlah naunganmu di sebelah tangan kananmu…”
(Mazmur 121: 3-5)
Disaat kita diperhadapkan dengan masalah atau tantangan, seringkali kita bertanya apakah Tuhan masih ada? Untuk menjawab pertanyaan ini, saya mengajak kita semua belajar dari pengalam Ayub, bagaimana sikapnya disaat ia mengalami tantangan. Pada waktu Ayub diuji imannya, Tuhan seolah-olah diam. Pada saat-saat seperti itu, Ayub kehilangan pegangan dan pada waktu seperti itulah Ayub sungguh membutuhkan teman untuk berbagi rasa. Tetapi teman-teman yang seharusnya membantunya, justru hadir sebagai penggugat yang hendak menghukumnya. Padahal yang Ayub butuhkan adalah dukungan doa dan semangat untuk menguatkan imannya. Sayang, teman-teman Ayub tak memiliki kekuatan Firman Tuhan yang pantas diberikan kepada Ayub. Menghadapi perlakuan teman-temannya, Ayub merasa dikhianati.
Jika kita melihat kondisi Ayub yang sesungguhnya, sebenarnya itu merupakan gambaran hidup seorang anak manusia yang selalu ditinggalkan orang-orang dekat. Yesus pun mengalaminya. Tatkala Ia ditangkap, semua orang yang pernah mengagumi bahkan merasakan kehebatan kuasa cinta kasih-Nya pada lari semua. Tak terkecuali para murid-Nya.
Jemaat yang dikasihi Tuhan. Disaat kita mengalami persoalan, mungkin kita juga merasa sendiri. Tuhan sepertinya sangat jauh dari kita, bahkan mungkin sahabat atau teman-teman juga pergi meninggalkan kita. Padahal kita sangat membutuhkan dukungan baik dalam doa dan motivasi dari mereka, tapi nyatanya mereka pergi dan tak peduli terhadap kita.
Jemaat yang terkasih. Sekalipun kita mungkin ditinggalkan oleh orang-orang disekeliling kita, namun satu hal yang perlu kita ketahui bahwa Yesus selalu ada bersama kita. Walaupun kita sering berpikir bahwa Yesus jauh dari kita, tapi sebenarnya Ia selalu memperhatikan kita. Oleh karena itu, jangan tawar hati jika disaat ada masalah dan orang-orang pergi meninggalkan kita. Manusia bisa mengecewakan kita, namun Yesus tak akan pernah mengecewakan kita sebagai anak-Nya.